Aceh adalah salah satu daerah di Indonesia yang rawan terhadap berbagai jenis bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, banjir, dan tanah longsor. Dengan sejarah panjang bencana yang pernah melanda wilayah ini, penting bagi para warga untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai dalam menghadapi situasi krisis. Pelatihan kebencanaan yang dilaksanakan oleh Kantor Keuchik Kopelma Darussalam bersama TAGANA (Taruna Siaga Bencana) Aceh berfokus pada materi dasar terkait manajemen bencana dan teknik tanggap darurat, juga menyisipkan kegiatan outbound yang bertujuan untuk membangun kerja sama tim dan meningkatkan ketangguhan fisik dan mental para peserta. Peserta diikuti oleh warga Kopelma darussalam dan perwakilan pelajar SMU 5 Banda Aceh dan SMU Bilingual Unsyiah.
Pelatihan yang dibimbing oleh Tarmizi Umar dari Tagana Aceh adalah seorang ahli dalam manajemen bencana yang telah memiliki pengalaman luas di bidang ini. Dalam setiap sesi, bang Tarmizi Umar tidak hanya menyampaikan teori-teori penting terkait penanggulangan bencana, tetapi juga berbagi pengalaman nyata yang dihadapi di lapangan. Pendekatan ini membantu peserta memahami tantangan yang sebenarnya dan bagaimana mengatasinya secara efektif.
Materi yang disampaikan meliputi:
- Manajemen Risiko Bencana: Mengidentifikasi potensi risiko bencana di wilayah masing-masing dan menyusun strategi mitigasi yang tepat.
- Teknik Tanggap Darurat: Langkah-langkah yang harus diambil selama fase tanggap darurat, termasuk evakuasi, pertolongan pertama, dan distribusi bantuan.
- Pendampingan Psikososial: Teknik-teknik untuk memberikan dukungan psikologis kepada korban bencana, terutama mereka yang mengalami trauma berat.
- Simulasi Penanganan Bencana: Sesi simulasi yang dirancang untuk menguji kesiapan dan respons cepat peserta dalam situasi bencana.
Outbound: Membangun Kerja Sama Tim dan Ketangguhan
Selain materi kebencanaan, pelatihan ini juga dilengkapi dengan kegiatan outbound yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan bekerja sama dalam tim serta membangun ketangguhan mental dan fisik para peserta. Kegiatan outbound ini dirancang untuk menanamkan nilai-nilai penting seperti kepercayaan, kepemimpinan, komunikasi efektif, dan pengambilan keputusan di bawah tekanan—semua hal yang sangat penting dalam situasi tanggap darurat.
Dalam sesi outbound, para peserta mengikuti permainan dan tantangan yang mengharuskan mereka bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Misalnya, permainan “Tali Air” yang menguji kepercayaan dan koordinasi tim, dengan perintah yang tepat, tujuan yang diharapkan dapat dilakukan tanpa mengorbankan orang lain.
Manfaat dan Harapan dari Pelatihan Ini
Pelatihan ini memberikan banyak manfaat bagi warga. Selain memperdalam pemahaman teknis mengenai kebencanaan, mereka juga mendapatkan kesempatan untuk memperkuat keterampilan non-teknis yang esensial dalam situasi krisis. Pembelajaran dari pemateri diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan diri dan kesiapsiagaan ketika bencana terjadi.
Dalam konteks yang lebih luas, pelatihan ini juga menjadi pengingat bahwa kesiapsiagaan terhadap bencana adalah tanggung jawab bersama. Dengan adanya dukungan dari pemerintah, masyarakat, dapat terus berkembang menjadi pribadi yang lebih kuat dan sigap ketika bencana terjadi.